Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 15:15:45【Resep Pembaca】905 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(46144)
Artikel Terkait
- Dietisien rekomendasikan konsumsi jus buah cukup satu gelas per hari
 - Sembilan tewas dan lima lainnya hilang akibat banjir di Vietnam tengah
 - Di hadapan Presiden Lee, Prabowo cerita Indonesia gandrungi K
 - Bertemu Presiden Korsel Lee, Prabowo puji K
 - SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel
 - Pembalap Mandalika Racing dirawat di rumah sakit karena kecelakaan
 - Pilah dan olah sampah agar lingkungan lebih asri
 - BGN latih 2.705 penjamah makanan di dua pulau besar di NTT
 - Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi
 - FAO beri penghargaan pada Sistem Warisan Pertanian Global
 
Resep Populer
Rekomendasi

BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam

Kolaborasi MBG di Papua

Sudinsos Jaksel bagikan bantuan makanan untuk penyintas banjir

Batuk Ngak Kunjung Reda? Minum 5 Teh Ini Ampuh Bikin Tenggorokan Lega

FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI

Kolaborasi MBG di Papua

Kemendagri: Luwu Timur paling siap jalankan program MBG daerah 3T

Melania Trump bagikan dekorasi Gedung Putih untuk Halloween 2025